Tanah Datar, Lensaexpo.com
Pasca terjadinya bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi pada tanggal 11 Mei yang lalu, Pemerintah kabupaten Tanah Datar usulkan 8 pembangunan Sabo Dam kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Republik Indonesia.
Hal ini disampaikan langsung Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM. Rabu (22/5/2024) malam di Gedung Indojolito Batusangkar. Ikut mendampingi Bupati waktu itu Ketua DPRD H. Rony Mulyadi Dt. Bungsu, Kapolres AKBP Derry Indra, Dandim 0307 Tanah Datar Letkol Agus Trio Pujo Sumedi, Danyonmarhanlan Padang Mayor Marinir Dany Aprianto Putro dan juga Kadis Kominfo Yusrizal.
“Ada beberapa sungai di Tanah Datar yang berhulu di gunung Marapi, dan untuk mengantisipasi bencana banjir bandang serupa kita harus membangun Sabo Dam. Untuk itu, pasca bencana ini kami mengajukan untuk pembangunan Sabo Dam. Yang kita usulkan ada 8, mudah-mudahan ini dikabulkan semuanya,” kata Bupati.
Menurut Bupati Eka Putra, sebelumnya di aliran sungai yang ada di Tanah Datar sudah di bangun dua buah Sabo Dam, diantaranya di Sungai Jambu dan di Pasie Laweh.
“Sabo Dam yang di Sungai Jambu kemarin sudah hancur akibat banjir bandang dan ini sudah kita usulkan untuk dibangun kembali, selanjutnya di Pasie Laweh juga kita usulkan untuk ditambah satu Sabo Dam lagi,” ujarnya.
Menurut Bupati Eka Putra, pembangunan Sabo Dam ini harus disegerakan, karena setelah dilakukan survei menggunakan drone di hulu sungai saat ini sudah banyak terjadi longsor.
“Dari 8 Sabo Dam yang kami usulkan, semuanya harus disegerakan untuk dibangun. Salah satu contohnya Batang Sigarunggung, setelah kami survei ternyata di hulu sungai ini sudah banyak terjadi longsor,” terangnya.
Dari informasi yang kami dapat, tambah Bupati Eka Putra, Sabo Dam yang telah diusulkan ini akan mulai dibangun pada tahun 2024 sampai tahun 2026.
Berikut 8 Sabo Dam yang telah diusulkan Pemerintah Daerah Tanah Datar untuk dibangun adalah Batang Sigarunggung, Batang Sungai Jambu, Batang Bangkaweh, Batang Bangkahan, Batang Malana, Batang Anai, Batang Pagu-pagu dan Batang Arau. (#901/P)
Komentar